Kelanjutan dari rangkaian kegiatan pendirian PSDKU Polije di Kab. Ngawi. Kali ini pihak Tim Penyusun Instrumen Polije (9/11/22) berkunjung ke Kantor DPPTK (Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja) untuk mengecek lokasi calon kampus. 

Jajaran pejabat dan pegawai di DPPTK Ngawi berpeluang boyongan awal tahun  nanti. Angkat kaki meninggalkan kantornya di Jalan Raya Ngawi-Maospati lantaran bakal direhabilitasi untuk kampus Polije. 

Tahapan awal proyek itu memaksa pengosongan bangunan dari segala aktivitas perkantoran. “Rencana rehabilitasi penyesuaian gedung untuk ruang perkuliahan dilakukan awal tahun”. kata Kabid. Infraswil (Hangga Agung Otto Fandian). 

Bapak Kabid. Infraswil menuturkan, Polije serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah mengecek bangunan DPPTK beberapa waktu lalu. Keperluannya menginventarisasi jumlah ruangan. Pemetaan itu untuk menentukan lokasi ruang kelas, dan dosen serta layanan administrasi dan laboratorium. “Inventarisasi sebagai bahan DPUPR membuat DED (Detail Engineering Design) untuk rehabilitasinya”.

Penyediaan ruang tambahan untuk PSDKU Polije memanfaatkan bangunan yang sudah ada. Progres pendiriannya masih tahap pengurusan izin operasional ke Kemendikbudristek. “Meski diurus langsung oleh Polije, ada dokumen yang harus dibuat oleh Pemerintah Kab. Ngawi.

Dokumen yang harus dibuat oleh pemkab meliputi surat rekomendasi Bupati ihwal potensi dan minat calon mahasiswa. Lalu bukti kerjasama dengan instansi, dunia usaha, dan industri. Polije rencananya mendirikan prodi manajemen agroindustri dan manajemen informasi kesehatan. Pemkab telah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi dan pihak swasta. Minimal untuk menampung magang maupun tenaga ahli untuk menjadi dosen tamu. (Meneruskan berita dari Radar Ngawi pada 11/11/22)