Melanjutkan kegiatan MOU dan FGD yang dilakukan oleh pihak Polije (31/8/22), maka pada 13 Oktober 2022 pihak Tim Ahli Polije memaparkan hasil FGD. Pemaparan dipimpin oleh Ibu Kepala Bappeda Kab. Ngawi, kemudian dilanjutkan penyampaian dari Wakil Direktur Polije (Bapak Saiful Anwar S.TP, MP).

Dalam memenuhi persyaratan PSDKU Polije di Kab. Ngawi, terdapat 8 (delapan) komitmen yang wajib dipenuhi, diantaranya :
1. menyediakan sarana prasarana dengan skema pinjam pakai (selama minimal 10 tahun) lahan, gedung dan peralatan yang representatid untuk pembelajaran PSDKU

2. lahan dan gedung diatas lokasi strategis (area perkotaan) untuk kemudahan akses bagi mahasiswa PSDKU dan keberlanjutan PSDKU

3. menyediakan dana operasional (dalam bentuk hibah) untuk kebutuhan SDM, sarana (buku perpustakaan, peralatan laboratorium, peralatan perkantoran, bahan habis pakai pembelajaran dan perkantoran

4. menyediakan beasiwa bagi mahasiswa yang berasal dari Kab. Ngawi

5. menyediakan SDM calon dosen/tenaga pendidik yang pendidikan S1 dan S2-nya linier dengan PSDKU yang akan diusulkan

6. menyediakan SDM tenaga kependidikan (teknisi dan administrasi serta tenaga pendukung) untuk layanan pembelajaran dan perkantoran

7. menyediakan industri yang sesuai dengan PSDKU yang diusulkan untuk dibuatkan MOU (antara industri dan Polije)

8. membuat rekomendasi tentang potensi dan minat calon mahasiswa PSDKU dengan Program Studi Sarjana Terapa (1) Manajemen Informasi Kesehatan dan (2) Manajamen Agroindustri.

 

Selain delapan komitmen diatas, tim ahli Polije juga mengerucutkan lima prodi yang pernah disampaikan dalam FGD. Berdasarkan data diatas diapatkan hasil bahwa program studi yang akan dibuka di Kampus Polije-Ngawi ada dua yakni : 

  1. D4 MIK (Manajamen Informasi Kesehatan)
  2. D4 MID (Manajemen Agroindustri)

Penilaian tersebut didasarkan atas beberapa paramater yaitu kemudahan (memberikan kemudahan kepada warga lokal menempuh jenjang pendidikan tinggi), keterampilan (memberikan keterampilan khusus agar lulusan dapat meningkatkan nilai tambah potensi ekonomi lokal), pengetahuan (memberi skill dan pengetahuan lulusan lebih mudah bekerja di dunia industri), lulusan (lulusan dapat menyebarkan keterampilannya kepada warga komunitas),dan wirausaha (memberikan kemampuan peserta didik mengembangkan kemampuan wirausaha.